Post

Jumat, 11 September 2015

Kayu Manis (Cinnamon)

Kayu manis yang terkenal ada empat jenis yaitu kayu manis Srilanka, kayu manis Indonesia (C. burmanii), kayu manis Vietnam dan kayu manis China. Keempat kayu manis tersebut memiliki keunggulan masing masing,  ketiganya sama-sama mengandung senyawa aktif cinamaldehid yang cukup tinggi. Kayu manis dari Srilanka dikenal sebagai true cinnamon kayu manis jenis ini banyak diekspor ke eropa dan berharga mahal, sedangkan kayu manis Indonesia harganya lebih murah dan kebanyakan di ekspor ke Amerika Serikat, bahkan  mampu menguasai 90 % komoditas kayu manis di negeri Paman Sam. Indonesia merupakan produsen Kayu manis terbesar di dunia.
Ilustrasi: health.kompas.com
Berdasarkan kandungan coumarin (senyawa yang memiliki sifat toksisitas moderat dengan dosis lethal median (LD50) of 275 mg/kg. dan diduga menyebabkan gangguan pada hati, ginjal dan tumor) kayu manis cinnamomum burmanii lebih rendah daripada kayu manis dari Vietnam dan China, tetapi lebih besar dari kayu manis Srilanka. Kandungan kumarin kayu manis Indonesia bervariasi antara 2571-3624 mg/kg (Blahová dan  Svobodová, 2012),  sementara kayu manis Srilanka  17 mg/kg, dan 6970 mg/kg untuk C louirii (Wang, etal,2013). sifat lain yang membedakan kayu manis Indonesia dengan Srilanka adalah kayu manis Indonesia tidak mengandung eugenol (Setyaji,2004), dan benzil benzoat (Miller, etal.1996).
Ilustrasi:tanobat.com
Kayu manis selama ini banyak dimanfaatkan sebagai flavor agent pada makanan dan minuman tradisional,dan produk non tradisional seperti fine bakery ware, sereal cinnamon rolls, cinnamon bread dan lain-lain. Citarasa yang enak dan hangat dari kayu manis ternyata menyebabkan kecenderungan penggunaan kayu manis yang berlebihan. Penggunaan kayu manis pada cookies di eropa yang berlebihan dan adanya kandungan kumarin yang tinggi pada tiga jenis kayu manis selain kayu manis dari Srilanka sempat menimbulkan perdebatan di parlemen. Berdasarkan  European Food Safety Authority (EFSA) tahun 2004 batas penggunaan kumarin yang dapat ditoleransi  (Tolerable Daily Intake (TDI) adalah 0 - 0.1 mg/kg berat badan. Pada tahun 2008 Parlemen dan Konsil Eropa merubah batas penggunaan kumarin pada makanan kedalam beberapa level tergantung dari produk yang ditambah kayu manis. Sekalipun demikian penggunaan kumarin secara langsung pada makanan tetap dilarang.  .
Berikut ini batas maksimum penggunaan kumarin pada beberapa makanan berdasar Parlemen dan Konsil Eropa 2008.
1. 50 mg/kg pada makanan tradisional yang menggunakan bumbu/resep kayu manis
2. 20 mg/kg pada makanan sereal
3. 15 mg/kg pada makanan yang diproduksi modern.
Sumber: botany.csdl.tamu.edu
Sekalipun demikian kayu manis kesemuanya masuk dalam kategori generally regarded as safe (GRASS) oleh Badan administrasi obat makanan (FDA) Amerika serikat, yang berarti sekalipun dalam kayu manis terdapat kumarin tetapi secara keseluruhan kayu manis tidak memberikan dampak yang buruk, bahkan beberapa penelitian menunjukkan manfaat positif dari kayu manis antara lain, sebagai sumber antioksidan,(Dhuley,1999) Setyaji (2004), sumber antibakteri (Chaudhry dan Tariq, 2006),  (Nimje, etal, 2013), antidiabetes (Versphol, etal,2005).
Perubahan batas toleransi penggunaan kayu manis oleh masyarakat eropa sekilas memberi informasi pada kita bahwa masyarakat eropa mulai mencari alternatif kayu manis yang lebih murah daripada true cinnamon dari Srilanka, yang berarti informasi bagi kita untuk mengembangkan pasar kayu manis Indonesia di Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar